Senin, 02 Juli 2018

Profil Sugianto Kusuma Pendiri Agung Sedayu Group


Profil Wirausahawan Sukses                                                                                     Medan,    Juni 2018
SUGIATO KUSUMA

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PROFIL WIRAUSAHAWAN MUDA DAN TOKOH INSPIRATIF

Dosen Pengasuh
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si.

 Oleh:
Muhammad Azhar
171201185
Hut 2 B






    












PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018




Sugianto Kusuma
Pendiri Agung Sedayu Group
Lahir Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, 10 Januari 1951
Profesi Pendiri Agung Sedayu Group
Karier
·         Wakil Komisaris PT Bank Artha Graha, Tbk
·         Wakil Presiden Perseroan PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
·         Pendiri Agung Sedayu Group

PROFIL

Sugianto Kusuma memulai karir dan kesuksesannya dengan membangun mall elektronik terintegrasi pertama di Indonesia yakni Harco Mangga 2 pada tahun 1991. Setelah itu Agung melebarkan jaringan bisnisnya dengan menggarap proyek perumahan, perkantoran dan apartemen, hingga kawasan niaga dan industri.
Jaringan perumahan yang ia kelola yaitu Green Lake City, Grand Galaxy City, Puri Mansion, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, beberapa proyek properti juga berhasil dikembangkan oleh Group ini seperti Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Taman Anggrek Residence, Senayan Golf Residence, dan Green Sedayu Biz Park.
Bos Agung Sedayu Group yang gemar bermain golf ini memiliki nama lengkap Sugianto Kusuma atau yang sering dikenal dengan nama Aguan. Ia menikah dengan gadis bernama Li Ping dan memiliki anak gadis yang juga menikah dengan sesama pengusaha properti.
Aguan merintis Agung Sedayu Group pada tahun 1970 dengan mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan. Setelah berkembang pesat, Agung Sedayu Group lalu mendirikan Harco Mangga 2 pada tahun 1991.
Pada tahun 1990, Sugianto menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha Tbk, kemudian pada tahun 2004 ia bergabung dengan Bank Inter-Pasific, Tbk dan kemudian ketika Bank Inter-Pasific bergabung dengan Bank Artha Graha pada tahun 2005 ia menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International Tbk.
Pada 2009 ia menjabat sebagai Wapres Komisaris Perseroan PT Jakarta International Hotels & Development Tbk hingga saat ini.
PRESTASI – PRESTASI YANG TELAH DI CAPAI

Selalu ada orang-orang kaya yang layak dibahas dan diblejeti kekayaannya oleh Mojok Institute di rubrik Nafkah. Dan minggu ini, pilihan Mojok Institute jatuh pada sosok Sugianto Kusuma.
Ada banyak alasan kenapa Mojok Institue memutuskan untuk membahas sosok Sugianto Kusuma ini, selain karena ia adalah salah satu orang terkaya di Indonesia (orang terkaya nomor 38 di Indonesia), Sugianto Kusuma juga merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab atas kalimat pemasaran legendaris, “Senin depan harga naik!”
Sugianto Kusuma adalah bos dan pendiri dari Agung Sedayu Group, salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia. Salah satu perumahan paling terkenal dari perusahaan milik Sugianto adalah Bukit Golf Mediterania, perumahan yang iklannya hampir selalu berseliweran di televisi dan tanpa sadar membuat kita ikut menyanyikan jingle-nya. “Bukit Golf Mediteraaaaniaaa, Pantai Indah Kapuuuuuuk.”
Sebagai bos perusahaan properti terkemuka, Sugianto Kusuma punya banyak aset yang membuatnya menjadi seorang yang kaya raya.Pria yang punya nama panggilan Aguan ini disebut sebagai dedengkot para naga (taipan etnis Tionghoa) di Jakarta.
Melalui Agung Sedayu Group, Sugianto mengembangkan banyak city & township development. Di antaranya adalah Green Village, Green Puri, Golf Residence at Kemayoran, River Valley Residence, Green Lake City, Golf Lake Residence, Grand Galaxy City, Puri Mansion, Senayan Golf Residence, Green Mansion, Grand Cibubur Country, dan Golf Mediterania.
Pada segmen high rise building, asetnya tak kalah mencengangkan. Setidaknya, ada beberapa apartemen yang dibangun oleh Agung Sedayu Group, di antaranya Green Sedayu Apartment, Sedayu City @ Kelapa Gading, Puri Mansion Apartment, Menteng Park, Taman Anggrek Residences, The Mansion @Dukuh Golf Kemayoran, District 8 Lot 28 SCBD, dan Residence One at Serpong Boulevard. Ancol Mansion, Senayan Residence, The Mansion at Kemang, The Boulevard, City Resort Residence, dan Kelapa Gading Square.
Tak hanya perumahan dan apartemen, Agung Sedayu juga mengembangkan kawasan industri sendiri. Sejauh ini, sudah ada setidaknya tiga kawasan Industri yang dimiliki oleh Agung Sedayu, yaitu Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot.
Nah, dengan jumlah aset yang begitu banyak tersebut, lantas kira-kira, berapakah jumlah total kekayaan yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma?
Berdasarkan data yang dirilis oleh majalah Globe asia beberapa waktu yang lalu, kekayaan Sugianto tercatat sebesar US$ 910 juta, atau sekitar Rp130,5 triliun. Yah, dengan uang sebanyak itu, tak heran jika Sugianto mudah untuk mengembangkan jaringan bisnisnya dan bikin perumahan di mana-mana.
Kalau kita mah, cukup nyanyi jingle perumahannya sambil lihat wajah manis Feni Rose saja sudah girang setengah mati.

KIAT – KIAT SUKSES DALAM USAHA

Brigjen TNI (Purn) Slamet Singgih membuat buku memoar yang mengisahkan berbagai pengalamannya selama bertugas di dunia intelijen hingga menjadi staf ahli Menteri ESDM. Slamet tak segan bercerita tentang kedekatannya dengan Aguan, bos Agung Sedayu Group, dan Tomy Winata. Termasuk memaparkan bagaimana beberapa pengusaha meminta bantuannya demi melancarkan bisnis mereka.
tirto.id - “Hey, lo sudah kenal sama Pak Slamet Singgih (Brigjen TNI Purn) ya, lo kenal di mana? Nah ini ada dua kemungkinan lo bisa kenal Pak Slamet. Kalau lo dulu engga ditangkep atau diperiksa ama dia, lo pernah nganterin duit ke Pak Slamet.”

Kalimat canda itu dilontarkan oleh Tomy Winata (TW), konglomerat pemilik Grup Artha Graha yang dikenal dekat dengan kalangan elite TNI, saat bersama Brigjen TNI (Purn) Slamet Singgih bertemu dengan dua tamu yang datang ke ruangan khusus TW, di lantai dua, di atas Musro Club & Lounge, yang terletak di Hotel Borobudur, Jakarta.

Slamet rupanya tak tersinggung dengan kalimat soal "duit" dari TW yang memang dikenal suka bercanda oleh para koleganya itu. Maklum, saat itu, Slamet juga sedang diberi "pekerjaan" oleh Tomy untuk ikut "mengelola" dan meramaikan Musro Club & Lounge milik sang taipan.

Kedua tamu Tomy itu pun menjawab,”Enggak Pak, waktu itu kami kenal, dikenalin temen.” Sementara tamu satunya,”Saya kenal Pak Slamet di Lapangan Tembak Senayan.”

Perbincangan akrab antara Tomy Winata, Slamet Singgih dan dua tamu Tomy itu, tertuang dalam buku memoar Slamet Singgih yang ditulisnya sendiri dan diberi judul: "INTELIJEN, Catatan Harian Seorang Serdadu", yang diterbitkan Kata Hasta Pustaka, tahun 2014.

Brigjen TNI (Purn) Slamet Singgih yang merupakan lulusan Akmil 1965, mengakhiri karier militer sebagai Wakil Inspekur Jenderal TNI AD (Wairjenad), pada tahun 1998. Slamet memang piawai di dunia intelijen setelah memulai karier sebagai staf intelijen di Kodam X/Lambung Mangkurat dan Satgas Intel Laksus Kalsel. Ilmu intelijennya makin terasah saat bertugas di Satgas Intel Laksusda Jaya dan Detasemen Intel Kodam V/Jayakarta (kini Kodam Jaya) Jakarta, pada tahun 1974.

Selanjutnya pada tahun 1981, setamat Seskoad, Slamet bertugas di Kodam II/Sriwijaya mulai dari komandan batalyon, Dandim, Wakil Asisten Intelijen dan bahkan Asisten Intelijen Pangdam IV/Sriwijaya (kini Kodam II), Palembang. Berbekal ilmu intelijen yang tarasah, Slamet pun balik ke Jakarta dan bertugas di Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI pada tahun 1990.

Selanjutnya pada awal 1995, Slamet menjabat Direktur D Bais ABRI. Pascamengakhiri dinas kemiliteran pada tahun 1998, Slamet ditugaskan sebagai staf ahli Menteri ESDM di masa Menteri Kuntoro Mangkusubroto.

Pengalaman di dunia intelijen itulah yang agaknya membuat Slamet banyak "bersinggungan" dengan kalangan pengusaha. Beberapa bahkan meminta bantuan Slamet sebagai teman untuk kepentingan bisnisnya.


KESIMPULAN

Pada zaman yang semakin maju ini, semakin banyak pula Pengusaha-pengusaha besar, Pejabat-pejabat tinggi, Dokter, Guru, Pilot, Ilmuwan-ilmuwan, Polisi, Arsitek, dan profesi lainnya. Namun selain itu, juga banyak pengangguran pada zaman sekarang yang bisa disebabkan karna kurangnya lapangan kerja atau bahkan memang tidak ada kemauan untuk sukses dari diri sendiri. Karna memperhatikan hal tersebut, penulis memberikan penjelasan-penjelasan dan motivasi untuk menjadi sukses melalui upaya peningkatan kesadaran
Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti ingin sukses. Namun, untuk mencapai kesuksesan itu tidak semudah membalikkan tangan. Salah satunya orang sukses itu tidak pernah menyerah pada keadaan. Selain itu, orang sukses juga selalu mempunyai cara-cara tertentu untuk mewujudkan kesuksesan. Dengan demikian, kesuksesan yang mereka alami saat ini tidak lain adalah buah dari segala pengrobanan. Kesuksesan bukan hanya di bidang akademis, namun hobi yang biasa kita lakukan di waktu senggang pun dapat kita tingkatkan menjadi prestasi yang membanggakan, bahkan menjadi modal yang sangat berharga untuk membangun masa depan nanti.

SARAN

kita harus sadar bahwa menyia-nyiakan waktu belajar itu tidak lah benar. Sudah menjadi kewajiban kita menuntut ilmu setinggi-tingginya demi mencapai kesuksesan di masa depan nanti. Karna, kesempatan hanya datang sekali jika kita menyia-nyiakan kesempatan tersebut maka hanya penyesalan lah yang datang nantinya.Keberhasilan yang kita capai dimasa depan nanti bukan hanya untuk diri kita sendiri namun juga untuk keluarga, bangsa, dan negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar